LKKI.net | PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia (IBC) mengumumkan bahwa Perusahaan telah melakukan penandatanganan Framework Agreement bersama-sama PT Aneka Tambang Tbk, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi.
Pada hari yang sama, Antam dan IBC juga menandatangani perjanjian serupa dengan LG Energy Solution. Perkiraan total nilai investasi dari kedua mitra ini mencapai sebesar USD 15 Miliar atau setara dengan Rp 215 Triliun.
Baca Juga:
Kasus TPPU Emas Antam, Kejari Jaktim Terima Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Bapak Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik penandatanganan Framework Agreement ini.
“Ini merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi salah satu pemain industri baterai terbesar di dunia,” ujar Luhut.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bapak Bahlil Lahadalia juga menyampaikan dukungannya. “Kami menantikan langkah selanjutnya dari para pihak pasca penandatanganan agar dapat diimplementasikan segera," ucapnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung Buka Peluang Jerat Tersangka Korporasi
Kegiatan kerja sama dalam pengembangan proyek ini merupakan salah satu inisiatif paling strategis di lingkungan Kementerian BUMN dalam kegiatan hilirisasi.
Wamen BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan harapannya agar konsorsium pemegang saham IBC dapat juga terlibat dalam kegiatan untuk mempercepat realisasi kegiatan investasi pengembangan ekosistem baterai ini.
Dalam sambutan tertulisnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bapak Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Kementerian ESDM sangat menghargai dan mendukung kerjasama dalam pengembangan baterai kendaraan listrik antara IBC, ANTAM, CBL dan LGES sebagai salah satu
Inisiatif untuk memenuhi komitmen Indonesia pada Perjanjian Paris dan COP 26 dalam mengurangi gas rumah kaca berdasarkan National Determined Contribution (NDC) hingga 29% pada tahun 2030.
Selain itu Kementerian ESDM juga menganggap inisiatif ini dapat mempercepat program elektrifikasi kendaraan listrik dengan harga yang lebih kompetitif.
Sebagai perwakilan Pemegang Saham baik ANTAM maupun IBC, Direktur Utama MIND ID, Bapak Hendi Prio Santoso dalam sambutannya menyampaikan “apresiasi atas moment bersejarah terhadap hilirisasi mining di MIND.ID Group dan mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras mewujudkan kerjasama ini”.
Mewakili pihak yang bertanda tangan dalam perjanjian tersebut, Direktur Utama ANTAM, Bapak Nico Kanter menyampaikan dukungan dalam penandatanganan framework agreement ini.
“Penandatanganan framework agreement ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan ekosistem EV Baterai di Indonesia. ANTAM mendukung inisiasi Pemerintah dalam pengembangan EV Baterai sebagai upaya untuk pengembangan hilirisasi industri battery yang terintegrasi dan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral Indonesia ke arah yang lebih strategis,” kata Nico. [JP]