LKKI.net | PT PLN UP3 Palopo segera mengalirkan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Keluruhan Peta, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 3 dusun akan teraliri listrik tahun ini.
"Dia masuk dalam program listrik pedesaan untuk tahun ini (2022). Diusahakan di tahun ini mudah-mudahan bisa kita sampai ke situ," ucap Manager PLN UP3 Palopo, Alimuddin seperti dilansir detikcom, Kamis (18/8/2022).
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Alimuddin menjelaskan, kendala yang dialami PLN saat ini adalah kekurangan material berupa kabel dan beberapa material lainnya. Kondisi jalan di daerah tersebut juga menjadi alasan PLN belum masuk.
"Insya Allah mudah-mudahan tidak terkendala dengan material. Kami ini kan sudah kekurangan material seperti kabel dan lainnya. Di sana juga punya medan agak berat atau mendaki, tapi tahun ini kita upayakan listrik masuk ke sana," terangnya.
Diketahui ada 3 Dusun di Kelurahan Peta yang belum teraliri listrik. Yakni di Dusun Tandung, Rante Pangalla dan Minjana.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Memang disitu belum ada (listrik). Sudah 77 tahun Indonesia merdeka, masih ada daerah di kota (Palopo) yang masih tidak memiliki listrik," ucap Lurah Peta, A. Gapur kepada detikcom, Senin (15/8) lalu.
Gapur mengaku, telah menyampaikan aspirasi masyarakat tersebut ke pihak terkait, namun hingga hari ini belum ada respons. Termasuk berkomunikasi dengan anggota DPRD Palopo.
"Kami dari pemerintah kelurahan berupaya mendengar aspirasi masyarakat, artinya kami sampaikan ke pihak terkait seperti Penerang Jalan Umum (PJU) dan anggota dewan terkait dana aspirasi agar dibentangkan kabel. Karena ada permintaan warga kabel saja dibentangkan masuk," bebernya.
Gapur berharap, pemerintah segera menindak lanjuti permasalahan yang dihadapi warganya yang seolah terabaikan selama puluhan tahun. Di 3 wilayah tersebut tercatat ada 77 Kartu Keluarga (KK).
Tak hanya listrik, akses jalan juga masih menjadi kendala aktivitas warga di Tandung. Menurutnya, Tandung merupakan salah satu wilayah penghasil gula merah terbesar di Palopo.
"Kalau di Tandung yang sangat prioritas akses dulu ke atas, karena perlu diorbitkan itu Tandung sebagai salah satu daerah penghasil gula merah terbesar di Palopo khususnya di Kecamatan Sendana," tuturnya.
Menurutnya, akses jalan yang masih rusak bisa menghambat bahkan merugikan pemasok gula aren yang ada di Tandung.
"Kalau hasil buminya juga dia mau jual dengan perjalanan 12 kilometer sampai kota kan lebih banyak biaya jalan dari pada harga jual hasil buminya," tandas Gapur. [JP]