WahanaNews.co | Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi keberadaan Desa Berdaya ‘Taman Inspirasi Wajah Indonesia Baru’ (Waibu)” program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero). Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi Agro Edu Tourism di Kampung Kwadeware, Distrik Waibu dalam rangkaian kunjungannya di Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023) lalu.
Dalam kesempatan itu, Presiden melihat langsung produksi tanaman hidroponik, fresh mart hingga produksi pakan ayam, farming lab, green house, bed garden, hingga peternakan ayam pedaging.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya produksi suatu komoditas dengan memperhatikan permintaan dari pasar.
“Yang terpenting saya ingatkan tadi berangkatnya harus dari pasar, pasar permintaannya apa? pasar demand-nya apa? Kemudian baru ke produksinya,” kata Presiden.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua, Sukahar mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara, PLN berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat. Karena itu, program TJSL PLN ditujukan agar memberi dampak pada kehidupan masyarakat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Sesuai dengan prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s), PLN hadir langsung untuk masyarakat dan lingkungan. Melalui program Desa Berdaya ini kami hadir memberikan dampak luas bagi masyarakat sekitar,” ujar Sukahar.
Program pengembangan desa ini merupakan hasil kerja sama PLN dengan Komunitas Kitorang. Ketua Komunitas Kitorang, Efra Ramandey mengatakan, program ini sangat bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian di distrik tersebut.
“Program hasil kerja sama, salah satunya dengan PLN ini, bertujuan untuk mengembangkan ekosistem pertanian, yang dimulai dari hulu sampai ke hilir. Tentu ini menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat bahwa pengembangan pertanian dapat dilakukan melalui teknologi hidroponik,” ungkap Efra.