WahanaNews-LKKI | Moeldoko buka suara atas minimnya animo konsumen dalam membeli motor listrik subsidi.
Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Parklindo itu mengatakan, meskipun pemerintah sudah memberikan insentif atau subsidi, Moeldoko mencatat sampai pada (22/5/2023) penjualan motor listrik baru mencapai 108 unit.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Padahal pemerintah resmi menerbitkan aturan mengenai pemberian bantuan untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yakni motor listrik dan mobil listrik per 20 Maret 2023.
Melalui beleid itu, pemerintah memberikan bantuan subsidi untuk pembelian motor listrik sebanyak 200 ribu unit motor dengan diskon hingga Rp7 juta per unit sampai pada Desember 2023. Sementara untuk bantuan subsidi mobil listrik akan diberikan kepada 35.900 unit kendaraan.
"Persoalannya pertumbuhan pembelian sepeda motor masih lambat. Kemarin saya pimpin rapat Jumat baru 108 motor yang terbeli," terang Moeldoko dalam Green Economic Forum, CNBC Indonesia, dikutip Minggu (27/5/2023).
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Moeldoko mengungkapkan tiga alasannya, kenapa sampai saat ini penjualan motor listrik masih minim. Pertama, masyarakat dinilai belum banyak yang mengetahui perihal peraturan menteri yang sudah diterbitkan tersebut.
Kedua, aplikasi Sisapira untuk proses pembelian motor listrik subsidi diklaim belum tersosialisasi dengan baik.
"Kemudian ketiga, sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik, kita belum bicarakan ini kemana-mana, wait and see. Bagi pengusaha isunya, khususnya diler, bahwa apabila saya mau membeli kendaraan listrik dengan skema itu maka yang berjalan adalah restitusi, kalau diberlakukan ada pikiran berkembang setahun menagihnya," ungkap Moeldoko.