LKKI.net | PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat berhasil melakukan pengujian pertama kemampuan sistem dalam pembangkit untuk menghasilkan energi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension Unit 4.
Keberhasilan melaksanakan first sychronization merupakan tahapan utama dalam pengembangan proyek pembangkit berkapasitas 315 megawatt (MW).
Baca Juga:
Sepanjang 2024, Co-Firing Biomassa di PLTU PLN Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau
General Manager PLN UIP JBB, Octavianus Padudung mengatakan keberhasilan UPP JBB 1 dalam mencapai milestone ini merupakan bentuk keseriusan PLN untuk terus menyediakan sistem kelistrikan yang andal bagi masyarakat.
Pembangunan proyek pembangkit di wilayah ini dinilai sangat krusial, mengingat DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya merupakan pusat bisnis, ekonomi, dan industri.
“Saat ini, listrik sudah seperti kebutuhan primer yang harus terpenuhi, sehingga kita harus terus bergerak untuk menyediakan listrik yang andal bagi masyarakat,” papar General Manager PLN UIP JBB, Octavianus Padudung.
Baca Juga:
Tarif Listrik Februari 2025 Tetap, Cek Daftarnya di Sini!
Tahapan first synchronization yang dilaksanakan pada Senin (13/6) lalu ini merupakan salah satu milestone utama proyek pembangkit di mana sistem yang ada dalam pembangkit untuk pertama kalinya diuji kemampuannya dalam menghasilkan energi listrik sehingga dapat terhubung ke sistem kelistrikan eksisting.
“Pada tahapan ini, seluruh elemen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal harus dilihat secara jeli untuk memantau parameter yang tampil di Human Machine Interface (HMI) agar proses sinkronisasi dapat terlaksana dengan tepat,” jelas Octavianus.
Oktavianus menambahkan, dengan suksesnya tahapan first synchronization , artinya PLTU Lontar Ext. Unit 4 telah resmi terhubung dengan sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 150kV dan 500kV serta mampu menghasilkan daya yang dapat disalurkan untuk pertama kalinya.
PLTU Lontar Ext. Unit #4 yang berlokasi di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang ini mampu menghasilkan listrik sebesar 315 MW, yang otomatis secara total, listrik yang dihasilkan oleh semua unit (1 s.d 4) di PLTU Lontar menjadi 1.260 MW.
“Setelah sukses first synchronization, selanjutnya kami akan melakukan beberapa pengujian seperti Load Test, Load Rejection Test, Runback Test, Reliability Run serta Performance Test dan semoga segala tahapannya dapat berjalan lancar sehingga target Commercial Operation Date (COD) pada November 2022 dapat tercapai,” pungkas Octavianus. [JP]