LKKI.net | PT INKA (Persero) dan PT Indosat Tbk. melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) tentang kerja sama penyediaan solusi informasi komunikasi teknologi dan internet of things (IoT), Jumat (14/1).
Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memproduksi 8 unit baterai listrik yang kemudian targetnya akan ditunjukkan kepada khalayak dan peserta G-20 bahwa IoT dari sistem transportasi telah berkembang dan berjalan. Hal itu juga terkait pembangunan sarana transportasi bandara Yogayakarta-Solo yang juga akan dijalankan pada sekitar bulan Maret atau April 2022.
Baca Juga:
Korupsi Dana Talangan PT INKA, Kejati Jatim Tetapkan Eks Dirut Tersangka
“Hal-hal ini yang harus kami selesaikan dalam waktu dekat untuk membuat masyarakat Indonesia yakin bahwa Indonesia sudah masuk pada tahap kemajuan. Proyek-proyek ini merupakan proyek percontohan yang bisa menjadi bukti kepada masyarakat Indonesia akan kemajuan yang ada,” jelas Agung.
MoU ini menjadi sebuah dasar bagi kedua pihak sehingga kedepannya dapat bekerja sama untuk menyelesaikan proyek yang ada.
“Perlu komunikasi yang baik pula untuk bisa terjalin kerja sama antara kedua belah pihak. Kedepannya semoga pembangunan ini berjalan lancar dan dapat memajukan Indonesia,” pungkas Agung
Baca Juga:
Bank Muamalat Pimpin Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp2,5 Triliun kepada PT INKA
Senada dengan Agung, Chief Business Officer PT Indosat Tbk. Bayu Hanantasena mengemukakan bahwa MoU tersebut memiliki tujuan besar, tidak hanya sebatas G-20 tetapi juga menjadikan Indonesia menjadi lebih maju.
“Telah saya sampaikan kepada tim Indosat bahwa Indonesia tidak boleh menjadi negara tertinggal pada masa revolusi industri 4.0. Dengan potensi yang besar, jumlah penduduk yang banyak, dan penguasaan teknologi yang cukup fluent memungkinkan Indonesia untuk bisa maju sejajar dengan negara lain. Potensi-potensi tersebut terlihat dalam situasi di G-20 di mana Indonesia mulai menjadi negara yang diperhitungkan,” ungkap Bayu.
Selain itu, Bayu juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan merger yang mungkin banyak dikenal sebagai Indosat reborn, di mana kami mengusahakan untuk tidak ada banyak perubahan yang mendasar sehingga tidak muncul disrupsi customer service.