LKKI.net | PT PLN (Persero) ikut memeriahkan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2022 yang akan digelar pada 8-14 Agustus 2022.
Menyambut agenda tahunan ini, PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UIW SUTG) telah berhasil membudidayakan Bunga Krisan melalui Program Electrifying Agriculture dengan konsep smart farming yang kali ini dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Sangkor di Kota Tomohon.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Adanya TIFF 2022, secara tidak langsung mendukung bangkitnya perekonomian petani bunga di Kota Tomohon. Melihat besarnya manfaat TIFF bagi geliat ekonomi Tomohon, PLN memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berupa renovasi screen house, irigasi, serta alat pencahayaan yang sangat diperlukan untuk budi daya Bunga Krisan.
General Manager PLN UIW SUTG, Leo Basuki menyampaikan melalui Program TJSL PLN Peduli berinisiatif memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Sangkor untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi budi daya Bunga Krisan serta peningkatan dan pemberdayaan SDM.
“Melalui bantuan ini diharapkan Budidaya Tanaman Krisan ini akan lebih berpotensi maksimal, dalam artian dari segi usahanya terus bertambah serta peminat dari Bunga Krisan pun akan lebih banyak lagi” ujar Basuki.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Basuki menambahkan, PLN mengapresiasi antusias petani terhadap program Electrifying Agriculture. Untuk itu, Basuki mengajak para petani bunga yang lain untuk dapat mulai memanfaatkan listrik melalui smart farming untuk efisiensi dan produktivitas usahanya.
Konsep Smart Farming yang digagas PLN berdampak positif terhadap kualitas produksi Bunga Krisan.
Ketua Kelompok Tani Sangkor, Piet Pusung menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN di mana kehadiran listrik mampu memangkas biaya produksi turun hingga 50 persen dan waktu panen yang lebih cepat. Hal ini tentu saja berdampak signifikan pada pendapatan penjualan Bunga Krisan Kelompok Tani Sangkor.
Selain waktu panen yang lebih singkat, peningkatan penjualan Bunga Krisan menjadi sinyal positif menyambut TIFF 2022 yang akan segera digelar Agustus mendatang.
“Yang tidak kalah penting adalah seluruh tanaman bunga yang ditanam dapat terjamin untuk dipanen tepat waktu dengan hasil panen yang maksimal,” ujar Piet.
Budi daya Bunga Krisan memerlukan penanganan khusus, misalnya paparan cahaya 16 jam dalam proses bertumbuhnya. Oleh karena itu kehadiran lampu untuk menggantikan fungsi matahari saat malam hari sangat dibutuhkan.
Dengan begitu, petani Bunga Krisan dapat meningkatkan produksi dengan efektif dan efisien dari masa vegetatif sampai generatif. [JP]