WahanaNews-LKKI | PT PLN (Persero) melaksanakan penyambungan listrik sebanyak 2.129 masyarakat kurang mampu di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Warga kini dapat menikmati terangnya listrik selama 24 jam setelah mendapatkan bantuan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral sebagai upaya untuk mewujudkan energi berkeadilan dan meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
2.793 Keluarga di NTT Kini Mendapat Listrik PLN 24 Jam
Program BPBL yang merupakan bentuk kehadiran Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini pun langsung disambut sukacita penerima manfaat, salah satunya Juariah. Selama ini, Juariah mengaku menikmati listrik dengan menyambung pada saudaranya yang dekat dengan rumah.
“Alhamdulillah, kami akhirnya bisa menikmati listrik atas nama kami sendiri, secara gratis dari pemerintah. Sebelumnya kami hanya bisa menyambung listrik dari saudara yang kebetulan letaknya dekat dengan rumah kami,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (28/6/2023).
Apresiasi juga datang dari Anggota Komisi VII DPR RI Rian Firmansyah atas realisasi bantuan BPBL pada keluarga kurang mampu di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Rian mengatakan kehadiran listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat. Namun demikian, karena alasan ekonomi, masih ada masyarakat yang belum dapat menikmati listrik.
Baca Juga:
Program Sambung Listrik Gratis, Donasi Karyawan PLN Sentuh 11.819 Penerima Manfaat
“Program BPBL ini pada dasarnya merupakan salah satu aspirasi dari masyarakat. Kami berterima kasih salah satunya kepada PLN yang telah bermitra bersama pemerintah untuk memberikan bantuan salah satunya di Desa Cikahuripan ini,” ucap Rian.
Sementara itu Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wanhar menyampaikan, tujuan utama pemerintah menggulirkan program BPBL adalah untuk mencapai rasio elektrifikasi di Indonesia. Sebab, Wanhar menilai listrik adalah penunjang utama kebutuhan masyarakat.
“Kami dari Kementerian ESDM berharap, program BPBL ini bisa mengakselerasi pencapaian rasio elektrifikasi di Indonesia, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik di seluruh wilayah Indonesia,” kata Wanhar.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN berkomitmen penuh mendukung program BPBL sebagai upaya mewujudkan target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024. Untuk itu, PLN akan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses listrik dan bisa mendorong roda perekonomian.
“Ini adalah bentuk upaya dukungan PLN terhadap program yang dirancang oleh Pemerintah, di mana semua masyarakat dapat merasakan dan mengakses listrik dan semoga dengan adanya listrik ini, dapat membantu menggerakkan roda perekonomian,” kata Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia mengatakan pada 2022 lalu, program BPBL telah melistriki 80.183 rumah tangga di 22 provinsi di Indonesia di mana 14.307 di antaranya berada di Jawa Barat, jumlah penerima bantuan ini ditargetkan terus naik untuk tahun-tahun selanjutnya.
“Di tahun 2023, ditargetkan 22.000 rumah tangga di Jawa Barat menerima manfaat BPBL. Adapun bantuan yang diberikan berupa instalasi listrik rumah dengan 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), biaya penyambungan ke PLN dan juga token listrik perdana.” pungkas Susiana.
[Redaktur: Alpredo]