WahanaNews-LKKI, Beijing - PT PLN (Persero) Grup mengantongi peluang kerja sama dengan tujuh perusahaan asal China.
Kerja sama ekspansi bisnis kelistrikan dan akselerasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ini disepakati pada Indonesia – China Business Forum di Beijing, Rabu (18/10).
Baca Juga:
Percepat NZE 2060, PLN Indonesia Power Perkuat Ekosistem Hidrogen dari Hulu ke Hilir
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pihaknya telah banyak melakukan transformasi bisnis. Salah satunya dengan membentuk subholding, di mana peluang ekspansi bisnis dan optimalisasi aset menjadi lebih besar.
Tak hanya menjadi perusahaan penyedia listrik, lewat transformasi ini PLN memasang target menjadi perusahaan listrik terintegrasi kelas dunia.
“Dengan terbentuknya subholding, maka akan semakin lincah dan trengginas mengembangkan bisnisnya. Lewat adaptasi teknologi, PLN tak hanya mengoptimalkan proses bisnis tetapi juga membuat tantangan menjadi peluang,” tegas Darmawan.
Baca Juga:
Percepat NZE 2060, PLN Indonesia Power Perkuat Ekosistem Hidrogen dari Hulu ke Hilir
Transformasi ini juga sejalan dengan akselerasi pencapaian target Net Zero Emission (NZE). Untuk itu, kerja sama dengan berbagai perusahaan di China merupakan dayung strategi yang komprehensif.
“Untuk itulah PLN melakukan perjalanan bisnis ke China yang menjadi perjalanan paling berarti dalam sejarah PLN. Kami yakin akan terjadi perubahan signifikan di Indonesia dengan teknologi dan kapasitas sumber daya manusia lewat kolaborasi pengembangan sektor kelistrikan dengan China,” kata Darmawan.
Kerja sama PLN dengan tujuh perusahaan di China ini merupakan langkah signifikan mendukung upaya Indonesia mengadopsi teknologi EBT, mengurangi emisi karbon, dan memperluas kapasitas energi ramah lingkungan. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan akses energi ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.