WahanaNews-LKKI | PT PLN (Persero) mengaku siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk meningkatkan standar kompetensi SDM dalam menghadapi transisi energi.
Transisi energi menjadi agenda penting bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menyadari hal ini, PT PLN (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna menghadapi tantangan transisi energi.
Baca Juga:
Kerja Sama Pemda dan Swasta Perbaiki Jalan Rusak di Asahan
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, saat ini PLN telah memperkuat kebijakan internal untuk mengelola transisi energi dan risiko iklim dengan menetapkan Peraturan Direksi tentang Kebijakan Strategis Penanganan Perubahan Iklim. Selain itu, PLN juga melakukan program capacity building, serta mengakselerasi kemampuan SDM melalui berbagai pengayaan dan tambahan keilmuan.
"Di situ kita siapkan bagaimana mengelola emisi, mitigasi, funding, termasuk yang saya sampaikan yang paling penting adalah menyiapkan program capacity building SDM," kata dia dalam keterangannya, dikutip Senin (27/3).
PLN bahkan tak segan mengirimkan SDM terbaiknya untuk menimba ilmu ke luar negeri dan bekerja sama dengan lembaga internasional seperti USAID, United Nations Office for Project Service (UNOPS), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Japan International Coorperation Agency (JICA), dan Kedutaan New Zealand, untuk membuat SDM menjadi lebih lincah dan adaptif.
Baca Juga:
Pj Gubernur Kaltim dan Slank Tanam Padi di Lahan Bekas Tambang
"Yang kami butuhkan saat ini adalah kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan berbagai organisasi dari dalam negeri dan luar negeri guna mendorong transisi energi ini. Sebagai jantung perekonomian Indonesia, seluruh kekuatan yang dimiliki PLN merupakan tonggak utama perjuangan transisi energi," imbuh Darmawan.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, menilai bahwa transisi energi tidak bisa dihindari dan untuk mencapai target ini perlu adanya penguatan di sisi human capital.
"Semua belahan dunia melakukan transisi energi. Untuk itu, kesiapan sisi human capital ini menjadi sangat penting," ujarnya mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara Human Capital Summit yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (21/3).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, menambahkan bahwa peningkatan kapasitas SDM perlu dilakukan secara kolaboratif untuk menyongsong target net zero emission (NZE) di 2060.
"Saat ini bukan eranya kita jalan sendiri-sendiri, perlu kolaborasi apik nan cantik yang bisa membawa kita bersama-sama menuju tujuan ini (NZE 2060). Tidak hanya dari sisi policy maker dan program saja tetapi juga kompetensi dari SDM," ucap dia.
Dalam menghadapi tantangan transisi energi, PLN berusaha membuktikan bahwa peningkatan kualitas SDM dapat menjadi kunci utama dalam keberhasilan transformasi energi. Diharapkan, upaya ini dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih terang dalam hal energi terbarukan. [tum/alp]