Di dalam, mereka tampak masih baru, karena jok masih terbungkus plastik dan semua memiliki pelat nomor.
YouTuber Winston Sterzel, yang membagikan ulang rekaman drone itu menuduh bahwa pabrikan mobil listrik di China itu telah mendaftarkan dan mengklaim telah menjualnya, sebagai bukti untuk menunjukkan angka dan mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Tapi dalam laporan media lokal China, sebagian dari mobil-mobil listrik tersebut disebutkan masih milik perusahaan layanan berbagi mobil yang gagal bernama Microcity.
Perusahaan itu memiliki ribuan mobil listrik model Kandi 11. Di sisi lain, pada tahun 2019 lalu, seorang penduduk desa di wilayah tersebut mengklaim bahwa ada sebuah perusahaan yang telah membayarnya 30.000 yuan lebih (sekitar Rp 62 jutaan) per tahun sejak Juli 2019 lalu untuk pemakaian area parkir tersebut dan fenomena seperti itu ternyata acap terjadi.
The Atlantic melaporkan hal serupa pada tahun 2018 di Shanghai. Tapi yan menumpuk di sana adalah sepeda listrik. Saat itu dikabarkan bahwa jumlah pasokan sepeda listrik di China jauh melebihi permintaan.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
[Redaktur: Alpredo Gultom]