”Jadi ketika terjadi gangguan di satu penyulang maka akan ada sistem otomatisasi untuk melakukan self healing atau pemulihan kelistrikan dengan sendirinya. Sistem ini dijamin tanpa kedip, karena sudah dilengkapi dengan UPS,” ujar Andi.
Kandung Dwi Ridho Pangestu (30), yang juga merupakan pegawai PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jakarta dan sedang menjadi petugas pembantu di control center powerhouse Istana Negara menceritakan, pengalaman dan kesan terhadap infrastruktur ini.
Baca Juga:
Sepanjang 2024, Electrifying Agriculture PLN Punya 53.539 Pelanggan Baru
”Istana Negara itu adalah lokasi yang vital dan VVIP, sehingga tidak dimungkinkan dilakukan pekerjaan konstruksi di hari kerja. Sehingga, kami diharuskan bekerja ekstra di weekend atau hari libur dan mengoptimalkan waktu yang cukup terbatas untuk menyelesaikan dengan kualitas terbaik. Walaupun kami harus bekerja ekstra namun hasilnya sangat memuaskan, disini infrastruktur kelistrikan dibangun dengan konsep green, beautiful dan smart berbasis artificial intelligence yang serba otomatis,” ucap Kandung.
Berkat kegigihan dalam berjuang merevitalisasi listrik Istana, kini jerih payah mereka terbayarkan. Secara tidak langsung upaya mereka juga akan meningkatkan kewibawaan bangsa Indonesia di mata internasional karena berhasil menghadirkan sistem kelistrikan Istana Kepresidenan yang lebih modern dan andal.
Di samping itu, Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bagi segenap insan PLN yang dengan gigihnya mampu menjalankan misi kenegaraan ini.
Baca Juga:
Sepanjang 2024, Electrifying Agriculture PLN Punya 53.539 Pelanggan Baru
”Keberhasilan ini merupakan keberhasilan kita semua, terima kasih atas dedikasi, jerih payah, dan kegigihannya dalam merevitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan. Ini tidak mungkin tercapai jika kita tidak kompak, ulet dan bersungguh-sungguh,” ungkap Darmawan.
Darmawan melanjutkan, keberhasilan ini akan dijadikan sebuah model prototipe baru dari perangkat kelistrikan di infrastruktur utama kenegaraan.
”Revitalisasi ini kita lakukan dengan pendekatan state of the art of technology infrastructure, keseluruhan metode dan keunggulan infrastruktur ini akan kita terapkan juga nantinya pada Ibu Kota Negara (IKN) dan infrastruktur utama di lokasi penting lainnya,” tutup Darmawan. [alpredo]