Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) LPEI, Rini Satriani menjelaskan hasil riset menunjukkan dengan adanya dukungan pasokan listrik yang andal mampu meningkatkan produktivitas ekspor dari sebuah wilayah. Hasil ini didapat dari pertumbuhan konsumsi listrik yang sejalan dengan laju nilai ekspor di 827 sampel perusahaan.
“Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa konsumsi listrik dan nilai ekspor sektoral memiliki hubungan dua arah yang signifikan dan saling mempengaruhi. Peningkatan konsumsi listrik sebagai salah satu input produksi secara langsung dapat meningkatkan nilai ekspor,” ujar Rini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Rini mengatakan setiap penambahan konsumsi listrik dapat mendorong peningkatan nilai ekspor suatu wilayah/sektoral. Sebagai contoh, Provinsi Banten memiliki nilai elastisitas yang positif sebesar 1,13 persen terhadap nilai ekspor sektor makanan dan minuman (sektor mamin) dari wilayah tersebut. Artinya, jika terdapat penambahan listrik sebesar 1 persen pada sektor mamin, maka nilai ekspor sektor mamin akan meningkat sebesar 1,13 persen.
“Data ini mencerminkan pentingnya peran listrik sebagai salah satu input produksi industri berorientasi ekspor dalam meningkatkan nilai ekspor sektoral Indonesia, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki nilai tambah,” ujar Rini.
PLN dan LPEI akan terus berkolaborasi serta bersinergi dalam riset bersama guna mendorong ekspor Indonesia dan mendukung produk Indonesia agar mampu bersaing di pasar global serta memperkuat basis perekonomian nasional. [JP]