LKKI.net | PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi yang sejalan dengan program bauran energi nasional hingga 2050 mendatang.
Sejalan dengan program bauran energi hingga 2050 yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), di mana pemanfaatan energi baru dan energi baru terbarukan diproyeksi bisa mencapai hingga 30%. Kebutuhan akan gas dan energi yang lebih hijau di masa mendatang akan lebih besar dibanding kebutuhan untuk minyak dan batu bara.
Baca Juga:
KPU Kota Gorontalo Terima Logistik Surat Suara untuk Pilkada Serentak 2014
“Oleh sebab itu, saat ini kami fokus investasi untuk menyediakan angkutan gas atau jenis jenis kapal lainnya yang siap menyalurkan kargo energi yang lebih hijau. Namun, dalam masa transisi ini, kami juga tetap berkomitmen untuk menyalurkan energi fosil ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar CEO Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono melansir laman bumn.go.id (24/3/2022).
Erry memaparkan perusahaan menyiapkan investasi sekitar US$ 3 miliar di mana salah satu peruntukannya adalah menambah kapal-kapal baru untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau. “Sebanyak 69 kapal baru, yang pastinya akan lebih ramah lingkungan dari yang ada saat ini,” jelasnya.
PIS sudah menyiapkan peta jalan untuk menjadi Green Integrated Marine Logistics Company yang dibagi dalam 3 fase.
Baca Juga:
Jaga Ekosistem Pesisir Indonesia, Pertamina International Shipping Tanam 10.000 Pohon Mangrove
Fase pertama adalah mengurangi jejak karbon dengan melakukan peremajaan kapal. Selain itu, perusahaan juga menerapkan beberapa metode baru untuk mengoperasikan kapal, pelabuhan, dan terminal yang mampu mengurangi emisi karbon.
Di fase kedua, PIS fokus menjadi perusahaan rendah karbon dengan menerapkan kapal-kapal berbahan bakar ganda, desain kapal yang ramah lingkungan, serta pemanfaatan teknologi canggih untuk efisiensi energi.
Pada tahap ketiga, PIS akan menjadi perusahaan yang netral karbon. “Pada tahap ini kami berencana menggunakan bahan bakar kapal bebas karbon seperti Hidrogen, Amoniak, dan Baterai.”