“Hal ini merupakan komitmen kami untuk turut menggerakkan industri dalam negeri,” pungkas Ratna.
Ratna pun mengakui, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini tak lepas dari sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya muncul saat proses pembangunan Ext 2 LB GIS 150 kV Grogol yang berada di dalam lokasi GIS 150 kV Grogol. Ketika dilakukan penyambungan Ext 2 LB arah Tomang harus melakukan pemadaman total pada 1 Gardu Induk (GI).
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Kondisi tersebut tidak memungkinkan dilakukan karena 2 trafo yang ada digunakan untuk menyuplai listrik di kawasan bisnis seperti Mal Taman Anggrek, Mal Ciputra, dan termasuk sebagai cadangan listrik di wilayah Ring 1.
“Kami berdiskusi dengan unit-unit terkait untuk mencari solusi agar penyambungan Ext 2 LB tidak mengganggu suplai kelistrikan,” terang Ratna.
Akhirnya solusi didapat setelah bersinergi dengan pihak-pihak terkait, yaitu menerapkan lompatan (jumper) dari SUTT 150 kV Grogol – Grogol Baru secara langsung ke trafo, dengan banyak proteksi agar tidak terjadi pemadaman. Setelah terhubung, barulah GI tersebut dapat dipadamkan dan dilakukan pekerjaan untuk Ext 2 LB.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Tentunya, pengerjaan proyek pada kondisi pandemi Covid-19 harus memastikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disertai protokol kesehatan untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pekerja. (JP)