“Kerja sama ini sudah memasuki tahapan Joint Development Study Agreement (JDSA) serta menjadi pilot project terbesar di Indonesia,” ujar Sapto.
Proyek ini juga menjadi salah satu kerja sama transisi energi yang solid dan akan menjadi showcase pada gelaran COP 28 di Dubai Desember mendatang. Targetnya, pada tahun depan proyek ini sudah bisa melaksanakan financial close dan pada tahun 2025 dimulai tahap konstruksi.
Baca Juga:
Gandeng ACWA Power, PLN Bangun 2 PLTS Terapung Lagi di Jabar dan Sumbar
“Kami menargetkan, pada tahun 2025 – 2026 mendatang proyek ini akan masuk dalam tahap pembangunan sehingga ditargetkan tahun 2027 sudah mulai beroperasi,” tambah Sapto.
Bagi PLN, kerja sama ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam pengurangan emisi karbon. Proyek hidrogen terintegrasi ini juga meningkatkan portofolio bisnis perusahaan dan mampu meningkatkan multiplier effect bagi negara.
[Redaktur: Alpredo Gultom]