Oksigen yang dibuang mempunyai purity sebesar 99 persen. Namun, terdapat kandungan karbon monoksida dengan kadar tinggi yang berbahaya jika dihirup manusia. Dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen, Indonesia Power Priok berinovasi agar oksigen dapat dimanfaatkan dan membantu tenaga medis dalam merawat pasien yang membutuhkan.
"Untuk itu dibuat sebuah fasiltas pemanfaatan oksigen yang berfungsi untuk memfiltrasi gas dan pengotor lain agar oksigen yang selama ini terbuang dapat dimanfaatkan serta aman untuk konsumsi manusia," ujar Ahsin.
Baca Juga:
Konsisten Jaga Kelestarian Alam, Anak Usaha PLN Raih Penghargaan Anugerah Konservasi Alam dari KLHK
Produk oksigen Indonesia Power Priok telah diuji di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, dari hasil pengukuran menunjukkan produk oksigen memiliki purity sebesar 99,9 persen dan kandungan impurity lain telah memenuhi standar gas medis. Kemampuan produksi oksigen Priok POMU adalah 10 meter kubik per hari.
Tak hanya di PLTGU Tanjung Priok, PLN juga memproduksi oksigen di 19 pembangkit yang dikelola dua anak usahanya yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali. Dengan total potensi produksi optimum oksigen mencapai 2 juta ton per hari.
Ahsin mengatakan, untuk bisa memproduksi oksigen inipun PLN tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab, Hydrogen Generator Plant sendiri merupakan satu komponen infrastruktur dalam PLTGU.
Baca Juga:
Konsisten Jaga Kelestarian Alam, Anak Usaha PLN Raih Penghargaan Anugerah Konservasi Alam dari KLHK
"Kemarin itu kita investasi cuman sekitar 250-300 juta saja hanya untuk membeli kompresor, katalis dan tabung penyulingannya," ujar Ahsin.
Ahsin mengungkapkan, inovasi Indonesia Power menghasilkan oksigen dari PLTGU Priok merupakan bentuk apresiasi terhadap tenaga medis yang telah berjuang menangani pasien Covid-19. (JP)