LKKI.net | PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik di sektor industri guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut tercantum dalam nota kesepahaman (MoU) yang diteken PLN dengan dua pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) CNGR Hong Kong Material Science & Technology Co., Ltd dan PT Akar Mas Smelter Indonesia. Total daya yang akan dipasok PLN untuk keduanya adalah 260 Mega Volt Ampere (MVA).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Adi Priyanto menyampaikan nota kesepahaman ini menjadi bukti pemulihan ekonomi pasca pandemi berjalan baik, khususnya untuk wilayah Sulawesi.
Dengan meningkatnya aktivitas industri di Sulawesi, PLN berkomitmen memasok listrik yang andal dan sesuai jadwal yang disepakati dengan pelanggan di sektor industri.
“Tugas kami memastikan pasokan listrik untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis. Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk kepercayaan pelanggan yang telah sepenuhnya menyerahkan urusan listrik kepada PLN. Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan tersebut,” papar Adi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Adi merinci, saat ini sistem kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan memiliki Daya Terpasang Netto 2.469 MW, dengan beban puncak 1.499 MW, serta cadangan daya sebesar 583 MW. Dengan rincian tersebut ia yakin kebutuhan listrik, khususnya untuk sektor industri di Sulawesi mampu dipenuhi PLN.
“Di wilayah kerja UIW Sulserabar sudah ada 5 Pelanggan Tegangan Tinggi yang telah memercayakan layanan kelistrikannya kepada PLN, dengan total daya sebesar 402,25 MVA. Selain itu, terdapat 6 pelanggan yang telah menandatangani PJTBL (Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) dan 10 pelanggan yang menandatangani MoU, termasuk dua perusahaan ini,” jelas Adi.
Adi berharap di masa mendatang kerja sama dengan berbagai perusahaan tersebut bisa mendatangkan lebih banyak investor untuk masuk ke Indonesia, khususnya Sulawesi. Sehingga bisa menunjang pembangunan di daerah-daerah.