LKKI.net | Aplikasi transportasi online, Grab meresmikan tampilan baru kendaraan listriknya bernama GrabElectric yang sudah berjumlah 8.500 unit di 8 provinsi. Kendaraan listrik itu berupa mobil listrik Hyundai loniq dan motor listrik VIAR, Gesits, Swap, dan Kymco.
Presiden of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan terobosan ini untuk mendukung program pemerintah menurunkan emisi karbon 41% di 2030 dan Net Zero Emission (NZE) di 2060. Saat ini GrabElectric tersedia di DKI Jakarta, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Tentunya ini mendukung program pemerintah, tentunya untuk transisi energi di Presidensi G20 yang akan dilakukan di Indonesia nanti. Kemudian akselerasi kendaraan listrik program Bapak Presiden juga yang sudah sejak 2019 dan tentunya target di 2030 pengurangan emisi 41% bahkan di 2060 target zero emission untuk Indonesia," kata Ridzki saat peluncuran GrabElectric di Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2022).
Ridzki menjelaskan ada dua dampak positif terkait hadirnya GrabElectric. Pertama terhadap dampak lingkungan, yang diklaim berkontribusi menurunkan 5.000 ton CO2 sejak 2020.
"Dari 2020-2021, armada GrabElectric ini telah berkontribusi untuk penurunan CO2 kurang lebih 5.000 ton CO2," tuturnya.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Dari penurunan CO2 itu, jika dikonversi kepada Bahan Bakar Minyak (BBM) disebut bisa menghemat setara 2 juta liter BBM. "Terhadap BBM ini penurunan terhadap 2 juta liter BBM selama ini. Jadi itu dampak pertama, dampak dari langkah hijau," tuturnya.
Dampak positif kedua dengan hadirnya GrabElectric adalah dapat membuat para calon pengemudi lebih hemat. Bagi yang tidak punya kendaraan, tetap bisa bekerja karena sistem kendaraan listrik ini diterapkan dengan pola sewa per hari.
"Jadi berikutnya dampak untuk ketenagakerjaan dan dalam prosesnya mereka melakukan penghematan dalam biaya operasinya kurang lebih secara rata-rata 25% dan mereka tidak perlu khawatir untuk service centernya karena itu sudah diatur berkala secara langsung melalui 31 service center yang dioperasikan oleh Grab Indonesia," tandasnya.