Program pemanfaatan BBJP ini mampu mengurangi permasalahan sampah di kota Cilegon di mana perhari sebanyak 30 ton sampah diolah menjadi bahan baku co-firing. Artinya dalam setahun ada sebanyak 9.000 ton sampah yang diolah.
Tidak hanya berdampak besar bagi lingkungan, pabrik pengolahan BBJP ni juga berdampak kepada perekonomian Kota Cilegon. Karena, selain mampu mengurangi volume sampah, juga dapat meningkatkan perekonomian dan juga menyerap tenaga kerja lokal.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Lebih lanjut Darmawan menyampaikan kolaborasi PLN dengan KLHK terkait pengelolaan sampah adalah bentuk nyata penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Untuk itu pihaknya akan terus mendorong pemanfaatan sampah di lingkungan pembangkit PLN sehingga mendorong tercapainya zero waste.
“Partisipasi dalam penyelenggaraan acara HPSN 2023 adalah wujud komitmen PLN dalam pelestarian lingkungan. Tidak hanya memanfaatkan sampah untuk pembangkit, demi mereduksi emisi karbon kami juga menyelenggarakan program penghijauan dan empowerment masyarakat di lingkungan pembangkit PLN,” tutup Darmawan. [tum]