Pasokan daya ini akan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya sebesar 200 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan sebesar 40 MW, sehingga total daya yang tersedia akan mencapai 850 MW, dengan surplus 293 MW di atas beban puncak sekitar 557 MW.
Pemerintah Provinsi Aceh juga menegaskan bahwa penyediaan listrik kepada dusun-dusun yang masih belum teraliri merupakan prioritas utama.
Baca Juga:
Kisah Petugas PLN Siaga Layani Masyarakat di Posko Mudik BUMN
Mereka akan menjalankan program pemasangan listrik secara sinkron dengan fokus pada masyarakat yang tidak mampu.
Pendekatan ini dianggap sebagai langkah penting dalam upaya pemerataan pembangunan, peningkatan akses pendidikan, dan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat Provinsi Aceh.
Dengan adanya akses listrik, diharapkan masyarakat dapat memperbaiki kualitas hidup mereka.
Baca Juga:
Tanpa Kedip, PLN Berhasil Amankan Kelistrikan Salat Id Se-Indonesia
Dengan komitmen yang kuat dari PLN UID Aceh dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Aceh, program elektrifikasi pedesaan di Aceh diharapkan akan mencapai kesuksesan penuh, memberikan cahaya dan peluang baru bagi dusun-dusun yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan listrik PLN.
[Redaktur: Alpredo Gultom]