“Kita ke sini membawa beberapa produk-produk kerajinan dari UMKM. Salah satunya ada topeng, terus kita juga bawa batik gendhis, kita juga bawa beberapa baju dari Didi Warsito, dan kita bawa juga tas kulit yang dikombinasi dengan batik dan tenun,” kata Edi.
Edi menyampaikan, harapan UMKM setelah mengikuti pameran Inacraft 2023 yakni produknya bisa dikenal luas. Saat ini jumlah UMKM di bawah Rumah BUMN Gunung Kidul sudah mencapai 1.625 peserta aktif dan akan terus bertambah mengingat peminatnya terus meningkat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
“Harapannya nanti kita bisa berkembang lagi. Tujuan kami ke sini untuk memperkenalkan produk-produk Gunung Kidul dan setelah ikut Inacraft akan lebih banyak berkembang lagi,” kata Edi.
Hal serupa juga dirasakan Pengurus Rumah BUMN Denpasar Ni Kadek Ari Mentari, ia berharap keikutsertaan UMKM dalam pameran ini membuat pemasaran produknya lebih luas.
“Saya merasakan antusias yang sangat tinggi dari temen-temen UMKM, karena banyak UMKM yang minta sama Rumah BUMN Denpasar untuk dibuatkan kelas pemasaran hingga membantu untuk memasarkan produknya. Jadi kita bantu branding produknya juga, terus kita bantu untuk izin-izinnya,” kata Tari.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Tari mengatakan, dalam Inacraft 2023 ini UMKM Rumah BUMN Denpasar mengenalkan produk-produk bernuansa Bali mulai dari busana adat Bali hingga ke kerajinan khas Bali. Tari optimistis melalui pameran ini pelaku UMKM Rumah BUMN Denpasar bisa naik kelas.
“Inacraft ini bisa membantu branding dari produk UMKM, harapannya kita bisa terus membantu UMKM mengembangkan usahanya sampai taraf internasional,” pungkas Tari. [tum]