LKKI.net | Cuaca ekstrem menjadi salah satu ancaman yang mesti diantisipasi oleh masyarakat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hingga 8 Oktober 2022 mendatang akan ada potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Tanah Air ditandai curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir serta angin kencang.
Menyikapi cuaca ekstrem yang masih berlangsung, PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat untuk waspada jika air meninggi dan menyebabkan genangan karena bisa mengancam keselamatan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Apabila air sudah memasuki rumah, pelanggan diimbau segera mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB) untuk menghindari bahaya tersengat listrik karena air merupakan konduktor listrik," ungkap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto.
Kemudian, pastikan pelanggan mencabut seluruh peralatan elektronik yang tersambung dengan stop kontak untuk menghindari terjadinya arus pendek.
Dalam kondisi terjadi potensi genangan atau air naik, pelanggan agar meletakkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih aman dan tidak terjangkau air.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Bila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, agar masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara.
"Keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama. Oleh karena itu saat hujan lebat dan mengakibatkan banjir, maka listrik terpaksa dipadamkan sementara," ungkap dia.
PLN senantiasa bekerja dengan mengutamakan keselamatan pelanggan. Selain itu memastikan keunggulan layanan yang akan segera dinormalisasi dengan cepat bila terjadi gangguan sebagai imbas dari cuaca ekstrem.