LKKI.net | Warga di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku gembira usai listrik dari PT PLN (Persero) hadir di pulau paling selatan Indonesia tersebut sejak 2020.
Ketersediaan listrik telah membuat warga kian produktif sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Kehadiran listrik di pulau yang berbatasan dengan lautan Australia ini tak lepas dari peran pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN).
Dukungan tersebut memungkinkan PLN membangun infrastruktur listrik daerah terpencil yang masuk ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sehingga PLN bisa mewujudkan energi berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat.
Salah satu warga Desa Mbueain, Mama Lodia (39) turut merasakan manfaat dari hadirnya listrik PLN. Mama Lodia bercerita sebelum ada listrik, ia menggunakan lampu pelita minyak tanah sebagai penerangan. Untuk mendapat minyak tanah ia harus pergi ke kota. Padahal untuk sampai ke kota cukup merepotkan karena perlu naik kendaraan dan cukup menghabiskan waktu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kondisi ini kadang membuat anak-anak Mama Lodia tidak bisa belajar, karena keterbatasan penerangan.
"Sebagai ibu rumah tangga, saya sangat bersyukur bisa meringankan pekerjaan seperti memasak tidak pakai kayu, tinggal colok saja. Anak-anak bisa belajar dengan penerangan cukup. Sekarang bisa jualan kecil-kecilan dengan adanya kulkas. Ini sangat membantu perekonomian kami," katanya.
Kepala Desa Mbuaein, Ferdi Otniel Boboy bercerita, masyarakat sudah lama berharap listrik hadir di desa mereka. Setiap ada musyawarah, masyarakat mengusulkan kehadiran jaringan listrik. Ia bersyukur karena harapan itu akhirnya terkabul saat listrik hadir di tahun 2020.