LKKI.net | PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia (IBC) mengumumkan bahwa Perusahaan telah melakukan penandatanganan Framework Agreement bersama-sama PT Aneka Tambang Tbk, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi.
Pada hari yang sama, Antam dan IBC juga menandatangani perjanjian serupa dengan LG Energy Solution. Perkiraan total nilai investasi dari kedua mitra ini mencapai sebesar USD 15 Miliar atau setara dengan Rp 215 Triliun.
Baca Juga:
Kasus TPPU Emas Antam, Kejari Jaktim Terima Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Bapak Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik penandatanganan Framework Agreement ini.
“Ini merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi salah satu pemain industri baterai terbesar di dunia,” ujar Luhut.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bapak Bahlil Lahadalia juga menyampaikan dukungannya. “Kami menantikan langkah selanjutnya dari para pihak pasca penandatanganan agar dapat diimplementasikan segera," ucapnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung Buka Peluang Jerat Tersangka Korporasi
Kegiatan kerja sama dalam pengembangan proyek ini merupakan salah satu inisiatif paling strategis di lingkungan Kementerian BUMN dalam kegiatan hilirisasi.
Wamen BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan harapannya agar konsorsium pemegang saham IBC dapat juga terlibat dalam kegiatan untuk mempercepat realisasi kegiatan investasi pengembangan ekosistem baterai ini.
Dalam sambutan tertulisnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bapak Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Kementerian ESDM sangat menghargai dan mendukung kerjasama dalam pengembangan baterai kendaraan listrik antara IBC, ANTAM, CBL dan LGES sebagai salah satu