Menurut Syaifuddin prototipe MotoEV sekaligus mendorong pengembangan kendaraan listrik di antara produsen kendaraan listrik di dalam negeri.
"Sudah saatnya kompetisi bergeser menjadi kolaborasi. Kalau kompetisi muncul biaya yang besar, sedangkan kolaborasi hasilnya efisiensi," ujar Syaifuddin.
Baca Juga:
WSBK Mandalika Rugi Rp100 M? Anak Buah Erick Buka-Bukaan
Dijelaskan Syaifuddin, motor listrik ini bisa digunakan di segala medan untuk urusan pertahanan, industrial, ataupun bidang-bidang lainnya yang membutuhkan mobilisasi cepat dengan efisiensi energi yang ramah lingkungan.
Diharapkan motor listrik ini dapat dipasarkan baik di pasar lokal maupun global. Hal ini sesuai dengan rencana jangka panjang Pindad untuk menjadi salah satu dari 100 besar perusahaan pertahanan global pada 2024.
Pindad mengklaim keunggulan utama produk motor listrik ini yaitu murni buatan Pindad, atau hasil dari inovasi dan pengembangan dari anak bangsa dan memiliki TKDN tinggi. (JP)