WahanaNews-LKKI | Pemerintah melalui PT PLN (Persero) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada sebanyak 2.110 warga kurang mampu di Kabupaten Cianjur. Dengan penerapan program BPBL di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses listrik sebagai bentuk energi berkeadilan.
Bantuan ini sejalan dengan komitmen PLN mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi (RE). Peresmian dan penyalaan pertama telah dilakukan pada Rabu (15/3) kepada penerima bantuan di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Siti Nurjanah, salah satu penerima bantuan sambungan listrik dari Desa Cihea mengucapkan syukur atas bantuan listrik yang diterima. Siti mengatakan sebelum mendapat bantuan ini, dirinya menyalur listrik dari rumah orang tua.
“Dengan bantuan ini, saya jadi punya meter sendiri. Terima kasih PLN dan Pemerintah,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno juga mengatakan adanya listrik sangat bermanfaat bagi warga, namun tidak semua mampu membayar biaya penyambungan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Terima kasih kepada PLN dan Kementerian ESDM atas kerja sama dalam penyambungan listrik untuk masyarakat. Semoga kedepan lebih banyak penerima manfaat program BPBL,” ucap Eddy.
Senada dengan Eddy, Kementerian ESDM melalui Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, M. P. Dwinugroho menyampaikan kesediaan listrik yang cukup, andal dan ramah lingkungan merupakan kebutuhan masyarakat. Tapi, masih terdapat masyarakat yang belum dapat menikmati listrik karena kendala biaya.
“Salah satu upaya Pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi dan memberikan akses listrik kepada masyarakat adalah melalui program BPBL. Kementerian ESDM berharap kerjasama yang baik antara Komisi VII, pemerintah kabupaten Cianjur dan PLN dapat terus terjalin,” ujar Dwinugroho.