LKKI.net | Selama ini anggapan menggunakan bensin beroktan tinggi lebih baik tidak sepenuhnya benar. Hal ini berlaku buat kompresi mesin yang rendah tapi menggunakan BBM dengan Research Octane Number (RON) tinggi.
Setiap pabrikan sudah merekomendasikan penggunaan BBM yang disarankan. Saat menggunakan BBM beroktan lebih tinggi atau lebih rendah, maka bakal timbul masalah seperti fuel dilution.
Baca Juga:
Gara-gara Kehabisan Bensin, Banyak Mobil Mogok di Contraflow Arus Balik
"Fuel dilution adalah kondisi di mana BBM dari ruang bakar masuk ke dalam crankcase dan bercampur dengan oli mesin, sehingga akan mengurangi performa oli mesin. Salah satu penyebabnya dapat terjadi akibat oktan BBM terlalu rendah atau terlalu tinggi. Penyebab lainnya adalah dinding silinder aus dan ring piston lemah, dan kebocoran injektor," ujar Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu seperti dilansir detikcom, Selasa (28/12/2021).
Lebih lanjut, Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuri menjelaskan bahwa penggunaan bahan bakar dengan oktan tinggi tidak direkomendasikan bagi mobil atau motor yang tak sesuai.
Prof. Yus menjelaskan biasanya fuel dilution terjadi jika menggunakan RON yang terlampau jauh di kompresi mesin rendah. Timing pengapian tidak tepat sehingga proses pembakaran tidak sempurna.
Baca Juga:
Awas, Injak Gas Mobil Tanpa Cek RPM Bisa Bikin Boros BBM!
Masalah fuel delution disebabkan lantaran sisa BBM yang tidak terbakar, maka dari itu dianjurkan untuk menggunakan BBM yang dianjurkan oleh pabrikan.
"Itu (fuel dilution) kan kalau loncatnya terlalu jauh, jadi misalnya seharusnya RON 91, terus naik ke RON 98, karena berpikir RON lebih tinggi jadi lebih bagus. Baik mobil maupun motor sekarang ECU, itu dia bisa menggeser timing ignition-nya. Cuma tentu ada batasnya," jelas Tri saat dihubungi detikcom, Selasa (28/12/2021).
Dia kemudian mencontohkan seperti penggunaan pada sepeda motor. Jika biasanya menggunakan bensin RON seperti Premium dan Pertalite, lalu loncat ke RON 98 seperti Pertamax Turbo.