LKKI.net | Suka atau tidak, pabrikan roda empat asal China menjadi pihak paling serius menggarap mobil-mobil listrik di Indonesia.
Bahkan, sejumlah pengamat dan pakar otomotif mengatakan, pergerakan mereka lebih cepat dan agresif ketimbang pabrikan asal Jepang. Lalu, apa sih rahasianya?
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Dilansir dari detikcom, di Indonesia, ada sejumlah merek China yang sudah menjual produk elektrifikasinya. Misalnya, Wuling yang belum lama ini meluncurkan mobil listrik mungil bernama Wuling Air EV. Kendaraan tersebut berhasil terjual 3 ribu unit selama sebulan.
Selain Wuling, ada DFSK yang menjadi satu-satunya pabrikan yang menjual kendaraan komersial ringan listrik di Indonesia. Kendaraan tersebut adalah DFSK Gelora E yang telah diluncurkan tahun lalu.
Di lain sisi, merek mobil asal Jepang justru masih terlihat adem ayem, alias minim pergerakan. Bahkan, hal tersebut membuat sejumlah pihak beranggapan, mereka terlalu berhati-hati dan tak berani mengambil risiko.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Pengamat otomotif senior sekaligus pakar desain produk di Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu mengatakan, pabrikan China saat ini menjadi pihak yang paling agresif memasarkan kendaraan listrik di Indonesia dan dunia. Bahkan, menurutnya, China kini berada di level yang sama dengan Amerika Serikat.
"Ya, kalau kita lihat saat ini pemain utama mobil listrik di dunia ada tiga, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan tentu saja, China," ujar Yannes saat dihubungi detikOto, Senin (3/10/2022).
Mengapa Pabrikan China Bisa Seagresif Sekarang?