“Kami juga berharap ke depannya, para peserta bisa menekuni sampai bisa produksi sendiri dan menjadi pelatih untuk membagikan ilmunya secara lebih luas kepada rekan-rekan disabilitas lainnya,” ungkap Didin.
Kuswara, salah satu penyandang disabilitas yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat juga turut membagikan pengalamannya selama mengikuti pelatihan ini. Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat dirinya untuk terus berkarya dan meningkatkan taraf hidupnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Senang bisa ikut kegiatan ini karena sebelumnya saya juga menjalankan usaha kerajinan dari bahan karet. Paling suka kegiatan membuat handycraft karena seru, ada teknik pelipatan dan pengeleman yang harus dikuasai. Selama empat hari kami dapat ilmu lebih untuk mengolah barang bekas menjadi barang baru yang bernilai guna,” ujar Kuswara. [JP]